Pada tahap awal radang usus buntu dirasakan penderita dengan merasakan amat sakit, dinding usus buntu mengalami kebocora karena rapuh. Isi usus terjadi peradangan selaput dinding usus bagian luar , serta pembungkus usus itu. Disini usus sendiri akan sangat menderita dan biasanya tidak segera mendapat bantan dokter dengan cepat ia dapat menyebabkan kematian. Ia dapat pula ketika meradang itu, jaringan pertahanan usus menutup bagian usus buntu dan tengah meradang untuk mencegah kebocoran. Kondisi ini dalat terbatas dari luar sebagai tumor. Penyebab radang usus buntudiperkirakan karena adanya makanan keras yang masuk ke usus buntu dan tidak bisa keluar lagi. Makanan yang dapat menyebabkan usus berkerut dengan cepat. Ini menyebabkan usus bukan sudah ada dan lebih mudah meradang.
Bahaya radang usus buntu yang berat menimbulkan jaringan disekitar yang berusaha untuk menutupinya, agar terpisahkan dari organ-organ penting di dalam perut. Ini merupakan salah satu usaha pertahanan tubuh menjaga tubuh tidak tercemar meradang. Bahaya peradangan usus buntu. Isi usus buntu meradang terkandung antaralain kuman yang berbahaya. Jika sampai kuman ini menyebar keseluruh rongga perlu makanan terdiri dari serat. Untuk menolong jiwa pederita maka perutnya itu harus dibuka dan dicuci bersih dengan air garam fisiologis.
Jadi akan sangat berbahay membiarkan usus buntu yang meradang di dalam perut. Kerugian yang ditimbulkannya bukan hanya kesakitan yang diperoleh tapi juga bahaya kematian yang mengancam bila tidak mendapat bangunan cepat dari dokter. Radang usus buntu dapat memberikan gejala komplit, tapi kadang-kadang yang muncul hanya satu gejala saja, gejala komplit biasanya adalah rasa sakit pada perut kanan bawah. Rasa sakit ini kadang-kadang dapat menjalar hingga daera kemaluan pada pria. Bahkan penderita saat itu tidak bisa berjalan karena sakitnya, sehingga untuk mengatasi usus itu dari pecah, perlu operasi segera.
Gejala-gejalanya::
1. Pusar nyeri
Sakit usus buntu sering terjadi pada sisi kanan bawah perut. Tanda pertama, bagaimanapun, biasanya ketidaknyamanan dekat pusar, yang kemudian pindah ke perut bagian bawah. Beberapa orang, termasuk anak-anak dan wanita hamil, mungkin mengalami rasa sakit di berbagai wilayah perut atau di samping.
2. Demam dan menggigil
Gejala usus buntu dapat meniru orang karena sakit perut, termasuk demam ringan, menggigil, dan gemetar. Jika Anda mengalami demam 103-derajat dan sakit perut cukup parah bahwa Anda tidak bisa berdiri tegak, ada kemungkinan anda terserang radang usus buntu.
3. Muntah, mual, atau kehilangan nafsu makan
Ketika beberapa hari dimana nafsu makan Anda rendah dengan disertai mual dan muntah ringan, mirip dengan apa yang mungkin Anda alami saat perut kembung. Jika terus menjadi lebih buruk terutama jika Anda juga mengalami demam dan perut kanan bawah sakit maka ada kemungkinan anda menderita radang usus buntu.
4. Sembelit atau diare
Seperti banyak gejala lain, mungkin tidak parah dan mungkin akan datang setelah Anda anda mengalami sakit perut. Jika Anda mengalami diare ringan terutama jika banyak lendir di dalamnya dan di samping kanan perut bawah sakit, pergilah ke dokter.
5. Perut kembung dan gas
Salah satu gejala radang usus buntu yaitu perut sering merasa kembung dan penuh gas tapi mengalami kesulitan buang gas dan nyeri usus.
6. Sakit saat melepaskan tekanan di bagian kanan perut bawah
Jika seseorang menekan bagian bawah perut dan merasa sakit saat melepaskan tekanan, sebaiknya tidak melakukannya lagi dan periksakan ke dokter karena kemungkinan terkait radang usus buntu. Terutama jika rasa sakit ini disertai dengan demam, mual atau gejala lain.
Sampai
saat ini masyarakat masih percaya dengan mitos makan biji-bijian bisa
jadi pemicu usus buntu. Kedua pakar inipun mencoba meluruskan bahwa
semua itu hanya mitos belaka.
Biasanya setelah didiagnosis demikian pasien akan bilang kenapa bisa usus buntu, saya tidak makan biji-bijian, tidak makan jambu biji, tapi kok noasa kena usus buntu. Usus buntu tidaklah identik dengan biji-bijian itu hanya salah satu faktor pemicu saja, masih banyak yang lain, lagi pula tidak ada orang yang dengan sengaja makan biji-bijian.
Apendisitis tidak ada hubungan langsung dengan kebiasaan makan jambu biji atau cabai. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan sering minum dan konsumsi banyak serat. Kalau ada kecurigaan nyeri dibagian perut kanan bawah segera bawa ke tenaga medis. Prinsipnya usus buntu kalau eradang harus dioperasisupaya hilang sumber penyakitnya, hilang peradangannya. Kalau sudah menganggu lebih baik dioperasi, sama halnya dengan amandel kalau sudah membahayakan lebih baik dihilangkan.
Biasanya setelah didiagnosis demikian pasien akan bilang kenapa bisa usus buntu, saya tidak makan biji-bijian, tidak makan jambu biji, tapi kok noasa kena usus buntu. Usus buntu tidaklah identik dengan biji-bijian itu hanya salah satu faktor pemicu saja, masih banyak yang lain, lagi pula tidak ada orang yang dengan sengaja makan biji-bijian.
Apendisitis tidak ada hubungan langsung dengan kebiasaan makan jambu biji atau cabai. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan sering minum dan konsumsi banyak serat. Kalau ada kecurigaan nyeri dibagian perut kanan bawah segera bawa ke tenaga medis. Prinsipnya usus buntu kalau eradang harus dioperasisupaya hilang sumber penyakitnya, hilang peradangannya. Kalau sudah menganggu lebih baik dioperasi, sama halnya dengan amandel kalau sudah membahayakan lebih baik dihilangkan.
Apakah radang usus buntu bisa diobati tanpa operasi?
Pada serangan akut, rasa nyeri bisa
diatasi dengan mengkonsumsi analgetik, dan untuk meminimalisir infeksi,
bisa dengan antibiotik. Dalam jangka pendek, saya jawab bisa.
Seperti,rasa nyeri hilang, demam turun, mual dan muntah pun hilang.
Berjalannya waktu, obat habis, pasien
kembali mengeluhkan tanda dan gejala yang sama (berulang). Lalu, usus
buntunya mengalami kronis. Dan, penyakit tambah parah. Jalan keluar
satu-satunya adalah, usus buntu harus dibuang. Pernah juga ada yang
menyanggah. Bukankah usus buntu itu membawa manfaat bagi tubuh, kenapa
harus dibuang?
Ya! bermanfaat, Loren G. Martin,
professor fisiologi dari Oklahoma State University, mengatakan bahwa
“Appendiks sebagai organ limfatik, kaya akan sel limfoid , yang
menunjukkan bahwa appendiks mungkin memainkan peranan pada sistem imun”.
(Wikipedia).
Sedangkan Joseph McCabe,
dalam teori evolusi, menganggap bahwa, ” Usus buntu dianggap sebagai
struktur vestigial yang tidak memiliki fungsi apapun bagi tubuh.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar